Sabtu, 02 Februari 2013

SUNGGUH, NAMA ITU SANGAT BERARTI...




“Apalah arti sebuah nama” 

Untaian kata yang nggak asing lagi, bukan?. Sering dan sudah teramat sering kita mendengar kalimat seperti yang tertera diatas, terutama saat ajang perkenalan berlangsung. Coba saja perhatikan, bagi yang memiliki nama yang rada-rada jadul akan berusaha mencari alasan untuk menutupi “kekurangan” yang dimilikinya dan biasanya akan mengutarakan alasan dengan kalimat tersebut, “Ah, apalah arti sebuah nama”. J

Tapi gini teman. Buat saya, sebuah nama itu sangat berarti sekali. Nama menunjukkan sebuah jati diri dan identitas si-empunya nama. Dari nama,  orang akan bisa langsung memperkirakan  asal kita dari mana, budaya yang kita miliki seperti apa, bahkan agama yang kita anut ketahuan seketika. Walaupun banyak juga yang salah tebak. Namun, setidaknya dugaan pertama mengenai identitas seseorang sudah bisa dilihat dari namanya. Contohnya nich, nama Abdurrahman Nasution dan Muhammad Arfan Harahap. Bisa ditebak dua orang yang punya nama tersebut berasal dan atau keturunan orang-orang Sumatra Utara dan beragama Islam. Pasalnya, orang-orang yang berasal dari wilayah Sumatra Utara akan menyertakan nama marganya di belakang nama keturunannya. Kemudian dia sebagai pemeluk agama Islam ketahuan dari kata Muhammad yang ada pada namanya. Alasannya, bisa dipastikan orang-orang diluar Islam tidak akan memakai sebutan Muhammad dalam namanya. Kalaupun ada, pasti ada alasan lain yang bisa menjelaskannya kenapa bisa begitu. J

Teman... Kita tentunya nggak bakalan mau disapa dengan sebutan yang jelek, Bukan? Semisal “Hoi, botak” atau dengan panggilan “Hei, Monyet” Pastinya ada kemarahan menyelimuti hati kita bila disapa demikian. Nah, itu artinya, sebuah nama sangat berarti dalam diri seseorang.

Ngomong-ngomong soal keberartian sebuah nama nich. Saya jadi keingat sewaktu pertama kali jumpa dengan ketua yayasan sekolah tempat saya di-magangkan. Saat saya memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, ketua yayasan langsung menyakinkan bahwa saya seorang muslim. Tak heran kalau beliau menimpalinya seperti itu, sebabnya yang pertama karena yayasan yang dipimpinnya berlandaskan islam-sekolah islam terpadu; mulai dari Taman kanak-kanak hingga Sekolah menengah pertama. Alasan keduanya ialah nama saya itu sendiri yang jauh sekali dari nama-nama yang berbau Islam yakni Danil Gusrianto, nama yang berakar kata dari Daniel. Dan kamu tahu nggak, kalau kata Daniel itu diambil dari nama Alkitabnya orang-orang Kristen? yakni Kitab Daniel, yang ditulis dalam bahasa Ibrani dan bahasa Aram, adalah sebuah kitab yang terdapat dalam Alkitab Ibrani (Tanakh) dan Perjanjian Lama di Alkitab orang Kristen. Kisah dalam kitab ini terjadi pada masa pembuangan di Babel, sebuah masa ketika bangsa Yahudi dibuang dan diasingkan ke Babel. Kisah ini berlangsung sekitar seorang tokoh yang bernama Daniel, seorang pemuda yang dibawa dari Yerusalem ke Babel oleh raja Nebukadnezar untuk dilatih melayani dalam istana raja. Karena asalnya dari kitab sucinya Kristen, makanya nama-nama Daniel ini identik sekali dengan nama orang-orang Kristen. Itulah sebabnya saya tak heran dengan ketua yayasan untuk menyakinkan bahwa saya seorang muslim.


Kalaupun saya bernama Danil, bukan berarti saya penganut agama Kristen, lho. Saya juga tidak tahu pasti sejarahnya kenapa orang tua saya memberi nama saya begitu. Dan saya pikir, biarlah bernama non-islam asal tindak-tanduknya sehari-hari mencerminkan dia seorang muslim yang taat. Bagusnya lagi, memiliki nama yang Islami dan prilakunya sejalan dengan nama Islami yang dia punya.

Nah sekarang... Terbukti kan? Kalau dari nama saja orang akan langsung menduga-duga asal-usul, budaya dan agama kita, Bukan? 

Saat ini dan untuk seterusnya usahlah berkilah “Ah, apalah arti Sebuah nama” Banggalah dengan namamu, dengan panggilan baikmu. Sebab dari situlah ketahuan pribadimu yang sebenarnya dan sungguh sebuah nama itu sangat berarti.۩

0 komentar: